Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan Program Sekolah Penggerak bakal memiliki dampak yang permanen bagi sekolah. Menurut Nadiem, program ini akan mengurangi ketimpangan antar sekolah. Program Sekolah Penggerak bakal memberikan pendampingan terhadap guru dan kepala sekolah. "Itu tidak akan meningkatkan pembelajaran secara sendiri, yang terpenting adalah pendampingan proes pembelajaran dan peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi pembelajaran," ucap Nadiem dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/2/2021).
Program Sekolah Penggerak ini, menurut Nadiem, dirancang dengan memperhatikan faktor keberkelanjutan. Nadiem mengatakan Kemendikbud tidak ingin terburu buru menargetkan banyak sekolah yang bergabung dalam Program Sekolah Penggerak. Sehingga Kemendikbud membuka untuk 2.500 sekolah terlebih dulu. Dirinya mengatakan program ini akan terintegrasi dengan ekosistem sekolah untuk mendukung transformasi.
"Jadinya program ini terintegrasi dengan ekosistem seluruh sekolah. Bukan hanya kepala sekolah yang dilatih. Bukan cuma pelatihan tapi termasuk dari sisi kurikulum dan proses pembelajaran," ucap Nadiem. Kemendikbud, menurut Nadiem, bakal menyediakan aplikasi digital untuk membantu ekosistem sekolah. "Ada aplikasi digital yang akan mempermanenkan dan yang dipilih sekolah dengan kompetensi variatif," tutur Nadiem.
Sekolah sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak akan mendapatkan pendampingan selama tiga tahun. Pendampingan tersebut bertujuan untuk membantu transformasi budaya pembelajaran di sekolah. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.