Pegangan tangan ketika sedang memadu kasih adalah hal yang sangat luar biasa. Pasalnya, ada efek yang membuat pasangannya merasa nyaman ketika melakukan hal tersebut. Itulah salah satu faktor yang mendorong sepasang kekasih pada akhirnya memutuskan akan menikah.
Menyiapkan Pernikahan
Sering pegangan tangan pada saat pacaran bukan mengindikasikan bahwa kedua pasangan siap untuk saling menerima setelah masa pernikahan. Sebab untuk menjalani masa perkawinan yang sampai maut memisahkan membutuhkan kesiapan psikis dan finansial.
Oleh karena itu beberapa hal dibawah ini dapat menjadi pertimbangan sebelum pasangan memutuskan untuk menikah. Sebab, jangan sampai hidup perkawinan gagal di tengah jalan, hanya gara-gara ketidaksempurnaan yang ditutupi selama masa pacaran.
Masa Pacaran Adalah Masa Saling Mengenal
Banyak yang salah kaprah bahwa masa pacaran adalah waktu untuk bersenang-senang dengan lawan jenis. Padahal konsep pacaran sejatinya adalah masa untuk saling mengenal, apakah kepribadian yang satu dengan yang lain akan cocok atau tidak.
Oleh karena konsep yang salah itulah maka banyak yang merasa kaget setelah pasangan tersebut menikah. Karena biasanya terjadi perbedaan sifat antara pacaran dan sesudah menyandang status suami atau istri. Karenanya bersikaplah terbuka ketika masih pacaran agar benar mengetahui kecocokan satu dengan yang lainnya.
Membicarakan Masalah Keuangan
Banyak pasangan yang merasa tabu ketika membicarakan masalah keuangan dan pengaturannya saat dalam masa pacaran. Padahal waktu itu adalah kesempatan yang paling tepat untuk mengetahui bagaimana pasangan menilai tentang pengaturan keuangan. Sebab setelah pernikahan, disitulah masalah finansial biasanya dimulai.
Pasangan yang dewasa tentu saja sudah mampu membedakan mana pengeluaran yang bersifat penting ataupun yang hiburan. Sehingga pada awal masa pernikahan hal tersebut sudah dapat diatur sebaik mungkin. Jika hanya tidak dibicarakan sama sekali pada saat masa pacaran sehingga berpotensi untuk menimbulkan pertengkaran.
Pola Pendidikan Anak
Memang pada saat masa pacaran belum tentu pasangan tersebut akan menikah. Namun jika sudah cukup umur maka sebaiknya dalam masa pacaran itu keduanya mulai membicarakan Bagaimana pola pendidikan anak. Sebab bisa jadi keduanya dididik dengan pola yang berbeda sehingga saling kontra.
Sebab untuk mendidik seorang anak adalah kewajiban orang tua ketika sudah memutuskan untuk memiliki keturunan. Adalah suatu kesalahan ketika tidak mempersiapkan diri untuk mendidik Anak. Hal tersebut harus dihindari agar anak memiliki karakter yang berbudi luhur serta siap untuk masa depannya.
Oleh karena itu, gunakanlah masa pacaran dengan tepat. Bukan hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga mempersiapkan kehidupan setelah pernikahan yang lebih komplek.
Untuk menjalankan upacara pernikahan yang sakral, tentu tidak cukup hanya mempersiapkan keuangan untuk membiayainya. Tetapi lebih kepada persiapan diri untuk saling memahami satu sama lain agar kehidupan perkawinan menjadi langgeng sampai maut memisahkan.