Perusahaan bioteknologi, Moderna mengatakan, vaksin virus corona (Covid 19) yang diproduksinya seharusnya bisa efektif bertahan setidaknya satu tahun. Dikutip dari , hal itu disampaikan Moderna dalam konferensi JP Morgan Healthcare pada Senin (11/1/2021) kemarin. Produsen obat yang berbasis di Cambridge, Massachusetts itu diketahui menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA).
Teknologi mRNa sintetis pada vaksin moderna yakni untuk meniru permukaan virus corona dan mengajarkan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menetralkan virus. Moderna yakin, teknologi mRNA yang digunakannya bisa mencegah infeksi varian baru Covid 19 yang telah muncul di beberapa negara. Untuk itu rencananya pada Desember 2021, Moderna akan menjalankan tes lanjutan untuk mengevaluasi keefektifan vaksin dan mengonfirmasi aktivitas vaksin terhadap varian baru Covid 19.
Lebih lanjut, Moderna berharap tahun ini pihanya dapat memproduksi 600 juta hingga 1 miliar dosis vaksin. Berdasarkan perjanjian pembelian di muka yang ditandatangani dengan pemerintah, Moderna memperkirakan hasil penjualan vaksinnya tahun ini sebesar US $ 11,7 miliar. "Tim merasa sangat senang dengan yang kami miliki sekarang, kami berada di jalur yang tepat untuk memberikan setidaknya 600 juta dosis," kata Kepala Eksekutif Moderna Stephane Bancel.
Moderna pada Senin (17/11/2020) mengklaim, kandidat vaksinnya menunjukkan tingkat keefektifan dalam melawan Covid 19 sebesar 94,5 persen. Pejabat tinggi penanganan penyakit menular Amerika Serikat, Anthony Fauci mengatakan, keefektifan tersebut benar benar hasil penelitian yang spektakuler dan sangat mengesankan. Sebelumnya, Fauci menduga tingkat keefektifan vaksin dari Moderna adalah 70 persen sampai 75 persen, dan sudah sangat puas dengan hal itu.
"Saya telah mengatakan, dan harus saya akui bahwa saya akan puas dengan 70 (keefektifan vaksin), atau paling banyak 75 persen keefektifan," ujar Fauci dikutip dari . "Soal kami memiliki 94,5 persen vaksin yang efektif sangat mengesankan. Ini benar benar hasil yang spektakuler yang menurut saya tidak ada vaksin antisipasi akan sebagus ini," lanjutnya. Adapun tingkat keefektifan tersebut berdasarkan hasil awal penelitian pada 95 relawan dari 30.000 orang yang terinfeksi Covid 19.
Dari 95 relawan tersebut, 90 di antarnya berada di kelompok uji coba plasebo, sedangkan sisanya di kelompok yang menerima vaksin moderna.